AWAS PENCULIKAN DI FACEBOOK
HATI-hati jika Anda sebagai orang tua yang memiliki remaja putri. Sekarang marak kasus penculikan yang menggunakan fasilitas Facebook akhir-akhir ini terjadi, maka mulai saat ini, Anda perlu waspada. Kasus penculikan remaja putri menggunakan media Facebook, nampaknya menjadi sasaran empuk bagi mereka, terutama sindikat jual beli “virginitas” kepada Om-om kaya.
Mengapa harus Facebook? Padahal banyak juga situs jejaring sosial seperti Twitter, Friendster dan Plurk. Karena Facebook memang menjadi fenomenal sejak pertama dirilis, pasalnya banyak layanan yang terintegrasi menjadi satu di Facebook, sebut saja fasilitas chatting, yang sebelumnya tidak dimiliki Friendster. Kemudian, message, video, foto, aplikasi pendukung dan sebagainya.
Mereka biasanya mengincar target tidak serta-merta, terkadang membutuhkan waktu yang relatif lama. Biasanya pelaku akan menyamar dan berpura-pura menjadi teman terlebih dahulu di layanan situs Facebook korban. Setelah berhasil menjadi teman, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang ada mulai dari alamat rumah, handphone, email, foto, dan informasi pendukung lainnya.
Setelah informasi didapatkan, selanjutnya komunikasi chatting dan berkirim-kirim pesan akan sering dilakukan. Meskipun sebelumnya korban tidak kenal, maka secara tidak sadar seperti sahabat yang sangat dekat dan rindu untuk bertemu. Biasanya korbannya banyak dari kalangan remaja putri atau ABG, mengingat emosi mereka sangat labil dan mudah dipengaruhi. Jika dikategorikan berdasarkan sekolah kisaran siswi SMP dan SMA.
Bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta, mereka tidak tanggung-tanggung langsung menawarkan sejumlah uang kepada korban untuk rela ditiduri. Tak sedikit yang bersedia, karena terpepet atau kebutuhan yang mendesak. Jika sudah masuk perangkap, selanjutnya mereka akan mengatur janji dan memesan kamar hotel.
****
Teknologi memang bagai pedang bermata dua, di satu sisi memiliki dampak positif dan di sisi lain memiliki unsur negatif yang luar biasa. Unsur positif dengan media Facebook kita memungkinkan dapat bertemu dengan kawan lama yang sudah lama tidak bertemu, sebagai e-commers Facebook juga dapat meningkatkan penjualan produk. Untuk itu perkembangan teknologi dan informasi tidak akan dapat dibendung. Terutama dengan hadirnya ponsel yang disematkan fasilitas Facebook dan Internet, menjadikan orang mudah mengakses kapanpun dan di manapun mereka inginkan. Kontrol diri dalam mencari informasi di Internet memang tanggungjawab setiap individu pengguna Internet. Agar tidak terjadi hal tersebut di atas, maka pengawasan dari orang tua tetap dibutuhkan.
Orang tua hendaknya mampu melebur layaknya teman terhadap anak. Sehingga anak akan lebih terbuka dan menanyakan hal-hal yang tidak diketahui-nya kepada orang tuanya masing-masing, sebelum akhirnya mereka membaca informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tetapi di saat-saat tertentu, orang tua juga harus mampu mengambil langkah tegas dan bijaksana terhadap anak.
Pengawasan dapat dilakukan salah satunya dengan cara bergabung di Facebook-nya, sehingga pesan status, teman, dapat dikontrol. Durasi waktu yang digunakan dalam berinternet juga harus dibatasi, agar tidak kebablasan, sehingga melupakan tugas utamanya sebagai siswa belajar. Jika umur belum mencapai dewasa, usahakan jangan memfasilitasi ponsel yang sudah terhubung dengan Internet.
Juga memberikan masukan kepada mereka, agar jangan sembarangan menambahkan teman di Facebook orang yang tidak dikenal sama sekali sebelumnya, karena itu berbahaya. Menambahkan foto-foto yang sifatnya dapat merangsang orang. Usahakan, data pribadi di account Facebook seperti handphone, email, dan alamat rumah, untuk disetting menjadi privat. Sehingga hanya pemilik individu account Facebook saja yang dapat membaca tanpa diketahui orang lain. Dan yang terakhir gunakanlah Facebook sebagaimana mestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar